Kebanyakan menghabiskan waktu di Facebook bisa memperburuk citra diri dan mengalami gangguan makan
Pelajar yang menghabiskan banyak waktu di Facebook lebih
mungkin menderita gangguan makan, menurut studi baru. Siswi yang banyak
nongkrong di situs jaringan sosial itu juga cenderung lebih bermasalah
dengan citra diri dan mengalami lebih banyak kecemasan.
Mereka juga cenderung lebih banyak berkomentar dan mengklik “suka” pada gambar dan tulisan yang mereka pasang di Facebook. Mereka juga cenderung “untug” foto-foto mereka sendiri, menurut studi yang dirilis dalam International Journal of Eating Disorders.
Dalam studi ini, para peneliti mempelajari 960 mahasiswi. Para perempuan ini dievaluasi tentang berapa waktu yang mereka habiskan di Facebook dan seberapa penting mereka dianggap “suka” dan apakah mereka “untug” atau tidak foto-foto mereka sendiri, menurut Daily Mail, Rabu (5/6).
“Lebih 95 persen mahasiswi dalam studi kami menggunakan Facebook dan mereka yang memiliki akun Facebook menggambarkan biasanya menghabiskan 20 menit setiap berkunjung ke situs itu, yang jika dikalkulasi lebih dari satu jam di situs itu setiap hari,” kata Dr Pamela Keel.
Dr Keel menemukan bahwa perempuan yang paling banyak main Facebook yang paling bermasalah dengan tingkat citra diri dan paling mungkin mengalami gangguan makan. Para perempuan muda ini juga lebih mungkin melihat komentar-komentar yang diterima. Memberi “suka” untuk status yang dianggap penting oleh mereka. Secara rutin mereka juga “untag” gambar-gambar mereka sendiri dan membandingkan foto-foto mereka dengan teman-teman mereka.
“Dalam menelaah konsekuensi langsung dari penggunaan Facebook, kita menemukan bahwa 20 menit di Facebook berkontribusi lebih tinggi terhadap kepedulian pada berat badan, ukuran tubuh, dan kecemasan,” kata dia, dibandingkan kondisi-kondisi kontrol di internet.
“Hubungan sebab akibat ini penting karena kecemasan akan citra diri meningkatkat risiko mengembangkan gangguan makan,” kata Dr Keel.
Dia mengatakan, bergabung di Facebook dan pengaruh kuat teman sebaya membuat pesan sosial yang fokus pada pentingnya penampilan makin meluas dan dihadapi para perempuan sepanjang hari. Para peneliti dan ahli klinis terus berupaya memahami dan menilai faktor-faktor risiko gangguan makanan yang membutuhkan perhatian besar sekaligus menekankan peran media sosial dalam kehidupan anak-anak muda.
Studi ini menambah bukti yang mengatakan penggunaan media sosial dapat berhubungan dengan gangguan makan. Pada Desember 2013, peneliti mempublikasikan temuan dalam jurnal Cyberpsychology, Behaviour and Social Networking yang mengungkapkan bahwa remaja yang menghabiskan waktu melihat fotonya di Facebook lebih mungkin memiliki masalah dengan citra tubuh.
Studi itu menunjukkan bahwa itu bukan seluruhnya lantaran jumlah waktu yang dihabiskan di situs tersebut. Tapi, jumlah waktu yang dihabiskan untuk melihat foto-foto di Facebook yang menentukan risiko seorang gadis mengalami gangguan makan.
Para peneliti menemukan bahwa makin sering remaja melihat foto-foto merka di Facebook, makin mungkin mereka berpikir bahwa diri mereka terlalu gemuk atau memiliki bentuk tubuh yang salah. Para ilmuwan mengatakan remaja yang bermasalah dengan citra diri dapat menyebabkan anoreksia dan gangguan makan lain.
Mereka juga cenderung lebih banyak berkomentar dan mengklik “suka” pada gambar dan tulisan yang mereka pasang di Facebook. Mereka juga cenderung “untug” foto-foto mereka sendiri, menurut studi yang dirilis dalam International Journal of Eating Disorders.
Dalam studi ini, para peneliti mempelajari 960 mahasiswi. Para perempuan ini dievaluasi tentang berapa waktu yang mereka habiskan di Facebook dan seberapa penting mereka dianggap “suka” dan apakah mereka “untug” atau tidak foto-foto mereka sendiri, menurut Daily Mail, Rabu (5/6).
“Lebih 95 persen mahasiswi dalam studi kami menggunakan Facebook dan mereka yang memiliki akun Facebook menggambarkan biasanya menghabiskan 20 menit setiap berkunjung ke situs itu, yang jika dikalkulasi lebih dari satu jam di situs itu setiap hari,” kata Dr Pamela Keel.
Dr Keel menemukan bahwa perempuan yang paling banyak main Facebook yang paling bermasalah dengan tingkat citra diri dan paling mungkin mengalami gangguan makan. Para perempuan muda ini juga lebih mungkin melihat komentar-komentar yang diterima. Memberi “suka” untuk status yang dianggap penting oleh mereka. Secara rutin mereka juga “untag” gambar-gambar mereka sendiri dan membandingkan foto-foto mereka dengan teman-teman mereka.
“Dalam menelaah konsekuensi langsung dari penggunaan Facebook, kita menemukan bahwa 20 menit di Facebook berkontribusi lebih tinggi terhadap kepedulian pada berat badan, ukuran tubuh, dan kecemasan,” kata dia, dibandingkan kondisi-kondisi kontrol di internet.
“Hubungan sebab akibat ini penting karena kecemasan akan citra diri meningkatkat risiko mengembangkan gangguan makan,” kata Dr Keel.
Dia mengatakan, bergabung di Facebook dan pengaruh kuat teman sebaya membuat pesan sosial yang fokus pada pentingnya penampilan makin meluas dan dihadapi para perempuan sepanjang hari. Para peneliti dan ahli klinis terus berupaya memahami dan menilai faktor-faktor risiko gangguan makanan yang membutuhkan perhatian besar sekaligus menekankan peran media sosial dalam kehidupan anak-anak muda.
Studi ini menambah bukti yang mengatakan penggunaan media sosial dapat berhubungan dengan gangguan makan. Pada Desember 2013, peneliti mempublikasikan temuan dalam jurnal Cyberpsychology, Behaviour and Social Networking yang mengungkapkan bahwa remaja yang menghabiskan waktu melihat fotonya di Facebook lebih mungkin memiliki masalah dengan citra tubuh.
Studi itu menunjukkan bahwa itu bukan seluruhnya lantaran jumlah waktu yang dihabiskan di situs tersebut. Tapi, jumlah waktu yang dihabiskan untuk melihat foto-foto di Facebook yang menentukan risiko seorang gadis mengalami gangguan makan.
Para peneliti menemukan bahwa makin sering remaja melihat foto-foto merka di Facebook, makin mungkin mereka berpikir bahwa diri mereka terlalu gemuk atau memiliki bentuk tubuh yang salah. Para ilmuwan mengatakan remaja yang bermasalah dengan citra diri dapat menyebabkan anoreksia dan gangguan makan lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar