Film
kontroversial berjudul “The Innocence of Islam” (the innocence of
muslims) saat ini kontan saja langsung menjadi film yang paling banyak diperbincangkan
diseluruh dunia. Terlebih lagi karena film yang sangat menyinggung isu SARA ini
disebut-sebut menjadi penyebab utama dari peristiwa ‘berdarah’ kerusuhan di
Libya yang menewaskan 4 korban jiwa warga Amerika. Hal yang semakin
memperihatinkan lagi karena salah satu diantara korban yang tewas tersebut
adalah Duta besar Amerika untuk Libya, Christopher Stevens.
Sebenarnya
apa yang ditampilkan dalam film ini sehingga bisa mengundang reaksi keras dan
demonstrasi besar-besaran dari umat Islam di Mesir dan Libya? Ternyata film ini
dengan gamblang mengolok-olok dan menampilkan ejekan terhadap sosok Nabi Muhammad
SAW divisualisasikan dalam filmnya sebagai sosok pria hidung belang, pedofilia,
pemimpin kelompok anarki, dan bahkan penyuka sesama sejenis. Hal yang
tentu saja sangat melukai perasaan umat Islam tak hanya di mesir dan Libya,
tapi juga diseluruh dunia.
Film
Innocence of Islam sebenaranya telah dirilis di Amerika Serikat pada
bulan Juli lalu. Namun karena dirilis secara terbatas, maka tak banyak yang
orang yang tahu dan menyaksikan film ini. Namun semuanya berubah menjadi sangat
menghebohkan dan menghasilkan gelombang protes saat trailer dari filmnya yang
sudah di-dubbing kemudian dirilis di media internet awal pekan ini dan
sempat ditayangkan di sebuah stasiun televisi di Mesir.
Film
Innocence of Islam dikabarkan dibuat dengan dana yang cukup besar
sekitar 5 juta dollar Amerika (sekitar 47,5 miliar rupiah) atas donasi para
Produser Yahudi. Filmnya disutradarai oleh Sam Bacile, yang langsung
‘menghilang’ secara misterius dan tak diketahui lagi keberadaannya terlebih
lagi paska kejadian ini mencuat.
Hal
yang tak kalah mengejutkan yaitu fakta bahwa para pemeran film ini sendiri
ternyata mengaku tak tahu menahu bahwa hasil akhir film The Innocence of
Islam yang ternyata saat dirilis, sudah dirubah sedemikian rupa sehingga
tak sesuai dengan konsep dan dialog awal yang telah mereka ketahui dan perankan
saat proses produksinya. Salah satu aktris film ini, Cindy Lee Garcia
mengungkapkan awalnya film ini berjudul Desert Warriors. Bersetting di
Mesir sekitar 2000 tahun lalu dan sama sekali tak menyinggung soal kisah Nabi
Muhammad SAW maupun Islam.
Kasusnya
saat ini masih terus diselidiki.Kasusnya menjadi bertambah semakin rumit dan
meluas menjadi isu SARA karena setelah diselidiki ternyata Sutradara Sam Bacile
merupakan seorang Israel beragama Yahudi yang memang ingin memanfaatkan film
ini sebagai alat propaganda.
Sumber
: sidomi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar