Minggu, 27 Oktober 2013

Bahayakah Sering Nyeri di Perut Saat Menstruasi?

Courtesy ShutterStock.com
 
Kerap kali saat masa haid datang, Anda akan memilih meninggalkan semua aktivitas berat dan berbaring saja di ranjang. Bukan karena malas, tetapi karena rasa nyeri di perut yang mengganggu.
Bahkan, tidak hanya satu dua orang saja yang merasakan nyeri cukup parah hingga membuatnya pingsan dan lemas. Berbahayakah nyeri perut seperti itu?
Nyeri perut saat menstruasi sebenarnya wajar dialami wanita. Bahkan lebih dari 50% wanita yang sudah menstruasi selalu mengalaminya. Namun, ada beberapa hal yang patut dicermati dari rasa nyeri ini. Apabila memang nyerinya cukup sering dan sangat mengganggu, maka Anda disarankan sebaiknya menjalani pemeriksaan gynekologi.
Dikutip dari Cosmopolitan, ada beberapa jenis nyeri perut yang dialami wanita saat sedang menstruasi:

Nyeri perut biasa
Mengganggu, tetapi tidak sampai membuat Anda sampai pingsan berkali-kali atau kesakitan terlalu parah. Nyeri ini biasanya memang disebabkan oleh hormon prostaglandin, yang memicu reaksi kontraksi pada saluran kemih. Menurut Susan Brill, direktor Saint Peter's University Hospital di New Jersey, prostaglandin tersebut juga akan mempengaruhi kondisi perut, menyebabkan rasa mual serta diare.

Satu jam sekali
Nyeri perut ini disertai dengan pendarahan yang berlebihan, sampai mengharuskan Anda mengganti pembalut 1-2 kali setiap jamnya. Nah, apabila Anda mengalami hal seperti ini maka disarankan Anda menjalani pemeriksaan.
"Hal tersebut bisa saja disebabkan oleh tumor jinak di saluran kemih," ungkap Dr. Susan Brill. Biasanya ukurannya sebesar biji apel atau biji jeruk. Dan muncul pada wanita usia 30-an atau 40-an.
Kasus ini biasa disebut dengan fibroids, menyebabkan rasa sakit dan nyeri, serta membuat pendarahan jadi berlebihan. Umumnya pendarahan tidak akan berhenti 3-4 hari, tetapi bisa mencapai berminggu-minggu.

Endometriosis
Sebenarnya belum ada kejelasan apa yang menyebabkan hal ini. Tetapi, endometriosis adalah kondisi di mana saat lapisan yang seharusnya ada di rahim justru keluar dan tumbuh di luar organ terdekat.
Kondisi ini sulit didiagnosa karena biasanya menyebabkan rasa nyeri di perut bagian bawah, dan gejalanya mirip dengan nyeri menstruasi. Cara mengetahuinya adalah dengan pengecekan atau mengamati rasa kram yang dialami saat sedang berhubungan intim.

Pelvic Inflammatory
Adalah kondisi di mana nyeri di perut bagian bawah disertai dengan demam. Nah, kondisi seperti ini juga kerap dilaporkan banyak wanita. Ada rasa nyeri saat buang air kecil, dan warnanya berubah menjadi kehijauan.
Biasanya ini terjadi karena disebabkan adanya peradangan di dekat saluran kemih. Apabila dibiarkan akan berkembang menjadi infeksi dan menjadi penyakit gonorrhea atau chlamydia.
"Bila Anda mengalami nyeri seperti ini maka Anda harus lekas mendapatkan pengobatan. Ini bahaya bagi kondisi kesuburan Anda," tutup dokter Susan.
Apabila Anda mengalami nyeri dan kram yang membuat Anda merasa curiga, maka disarankan Anda melakukan pemeriksaan. Dengan pemeriksaan dini, Anda dapat mencegah berbagai penyakit wanita yang mengancam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar