Senin, 22 Juli 2013

5 Hewan Sumatera Yang Hampir Punah Karena Diburu Manusia


Indonesia kaya dengan flora dan fauna. Banyak hutan, laut, gunung yang merupakan habitat hewan dan tumbuhan. Banyak hewan yang tidak ada di negara lain dan ada di Indonesia. Dengan luas negara yang membentang dari Sabang hingga Merauke, Indonesia memiliki keanekaragaman hayati yang membuat tingkat perburuan akan hewan-hewan juga tinggi.

Sedih mendengarnya namun faktanya adalah hampir punahnya beberapa macam satwa di Indonesia disebabkan karena dibunuh atau diburu oleh manusia. Bagi beberapa orang, memiliki gading Gajah, karpet dari bulu harimau adalah kebanggaan tersendiri. Padahal yang mereka lakukan membuat satwa itu hilang dari peradaban dan mengganggu ekosistem kehidupan. Ada 5 jenis satwa yang ada di Sumatera yang hampir punah karena perbuatan manusia.

1. Tapir
Tapir adalah salah satu hewan langka yang tidak dimiliki oleh semua negara. Tapir banyak ditemukan di Indonesia dan negara tropis lainnya. Hewan unik ini tubuhnya berwarna hitam putih dan setiap berjalan dan setiap berjalan pasti batang hidungnya selalu menyentuh tanah. Tapir mulai menjadi hewan langka ketika penebangan liar hutan-hutan oleh manusia. Tapir pun kehilangan habitat hidup dan akhirnya banyak yang mati.

2. Badak Sumatera
Badak Sumatera sudah sangat langka dan berada di ambang kepunahan. Hilangnya habitat hewan ini serta rusaknya ekosistem hutan membuat Badak semakin berkurang jumlahnya. Pemerintah Indonesia sampai harus meminjam Badak dari Malaysia untuk berkembang biak di Indonesia agar Badak di Indonesia tidak punah. Kini Badak berada pada perlindungan ketat agar sampai benar-benar punah dan tidak ada lagi di Indonesia

3. Gajah Sumatera
Beberapa hari yang lalu Indonesia kembali kehilangan salah satu hewan langkanya, Gajah Sumatera. Gajah ini dibunuh dengan kejam untuk diambil gadingnya. Data World Wildlife Fund (WWF) Indonesia menunjukkan sudah lebih dari 100 ekor gajah Sumatera (Elephas Maximus) ditemukan mati di wilayah Riau, Sumatera sejak tahun 2004. Selama tahun 2012 lalu saja, di Riau ditemukan 30 gajah mati. Bila Gajah punah maka ekosistem hutan akan kacau dan bisa saja pohon-pohon akan mati dan manusia akan kekurangan oksigen.

4. Orang Utan Sumatera
Orangutan Sumatera banyak yang mati karena dibunuh dan kehilangan habitat. Habitat mereka diambil untuk dijadikan kebun kelapa sawit. Tidak sedikit orangutan yang akhirnya turun ke perumahan warga dan akhirnya dibunuh atau disiksa. Data International Union for Conservation of Nature (IUCN), menyebutkan populasi Orang Utan Sumatera lebih parah daripada saudaranya di Kalimantan. Orang utan diklasifikasikan sangat terancam punah. Pemerintah sendiri belum melakukan tindakan nyata untuk menyelamatkan orangutan dari kepunahan.

5. Harimau Sumatera
Sama seperti Gajah, Harimau banyak yang hilang dan dibunuh karena perburuan. Bulu Harimau dianggap sebagai benda mahal yang akan meningkatkan harga diri yang memilikinya. Tidak sedikit Harimau yang ditangkap untuk kemudian dikeraskan dan dijadikan pajangan atau bulunya digunakan untuk karpet. Banyak perburuan yang masih aktif hingga kini dan pengelola Hutan tempat Harimau ini tinggal tidak dapat berbuat banyak. Contohnya adalah Tim Perlindungan Harimau Sumatera menemukan aktivitas perburuan di kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di Provinsi Jambi namun belum ada tindakan nyata untuk menangkap pemburu hewan langka ini.

Hewan adalah makhluk hidup yang tidak seharusnya diperlakukan sadis dan seenaknya sendiri. Manusia kadang lupa, bahwa hewan yang berada di hutan adalah penjaga ekosistem dan Tuhan menciptakan mereka untuk tidak diusik seperti sekarang. Bila suatu saat hewan-hewan ini punah bukan tidak mungkin bumi juga ikut rusak karena ekosistemnya berantakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar