Selasa, 02 Juli 2013

10 Serangga Terpenting di Planet Bumi

Serangga merupakan spesies terbanyak di planet bumi. Para ilmuwan menyatakan bahwa terdapat 9.000 serangga dari berbagai spesies telah memiliki nama, dan masih banyak lagi yang belum diberi nama dan ditemukan. Dengan jumlah yang banyak, tidak aneh jika keberadaan serangga sangat mempengaruhi kehidupan manusia, mulai dari keyakinan hingga ilmu pengetahuan. Namun di zaman modern ini banyak orang tidak mengetahui pentingnya serangga dalam kehidupan di planet bumi. Serangga memiliki tugas khusus dalam ekosistem, sehingga mahluk hidup lainnya pun salin bergantung satu sama lain. Berikut 10 serangga terpenting di Planet Bumi:

1. Lebah, Tawon dan Serangga Penyerbuk Lainnya
http://arc300.files.wordpress.com/2012/01/apis-mellifera.jpg
Tanpa lebah, tawon, lalat, kupu-kupu dan kumbang, mungkin manusia tidak dapat menikmati diet hijau dan segarnya meminum air tanah. Berdasarkan laporan ilmiah sepertiga kebutuhan makanan manusia diperoleh dari tanaman dan pepohonan, dan kedua tanaman beregenerasi dengan bantuan serangga. Sekitar 80% tanaman di planet bumi proses penyerbukannya dibantu oleh lebah madu. Bukan manusia saja yang memerlukan tanaman sebagai suplai makanan, baik batang, daun maupun buah.

2. Ulat dan Pembuat Sutra Lainnya
http://sundanesesilk.files.wordpress.com/2011/04/800px-silkworms3000px1.jpg
Berdasarkan legenda dari Negeri China, para penguasa kerajaan telah mencoba dan mengembangkan kepompong ulat sutra untuk dijadikan kain di awal tahun 2.700 SM. Penemuan tersebut bahkan membuka jalur perdagangan, budaya dan pengetahuan yang dikenal dengan ‘Jalur Sutra.’ Jadi secara hitungan matematis industri garmen yang berawal dari peternakan ulat sutra telah berumur 4.000 tahun hingga saat ini.
Serangga yang menghasilkan makanan diwakili oleh spesies lebah. Manusia hingga sekarang dapat merasakan manfaat medis dari mengonsumsi madu. Sejarah madu bahkan lebih tua dibandingkan dengan sutra. Berawal dari darata Afrika dan Eropa di zaman Mesolitikum. Jadi kita bayangkan jika di planet bumi ini tidak lagi terdapat ulat dan lebah, mungkin hanya mengandalkan bahan-bahan sintetis yang mudah habis dan tidak memiliki kandungan yang sama pula.

3. Kumbang Kotoran
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv8-uqcFvTMC0G81K9gCksjXq1EQbm3l15dNGQnmjDSy3x-n0zWnD5zkl1SQYOadgn0jqVqa0DEEtNB58AKMJhCKUdoXoro_1gGT8OzzSRqzaKuk6Aygg4FiQsbLd_wzjR156acD1-FI0/
Dengan permukaan tubuh yang mengkilat hitam-kehijauan, membuat kita tidak percaya bahwa kumbang yang cantik ini hobi sekali mengolah kotoran hewan di planet bumi. Di Texas, Amerika Serikat, kumbang yang satu ini mengonsumsi 80% kotoran hewan ternak yang berserakan di permukaan tanah.
Kumbang kotoran ini dikatakan penting bagi manusia karena dapat mengendalikan populasi lalat. Setiap lalat yang hinggap dipastikan akan menyimpan telurnya di permukaan atau di dalam kotoran. Bayangkan jika tidak ada kumbang kotoran, lalat-lalat akan menguasai habitat dan membuat ekosistem menjadi tidak seimbang. Bahkan virus yang dibawa lalat akan mengancam kehidupan manusia. Dengan dimakannya telur-telur yang ada di dalam kotoran, maka kumbang kotoran secara tidak langsung mengendalikan populasi lalat di planet bumi.

4. Serangga Baik yang Menjijikan
http://www.forumsains.com/tpmod/tp-images/Image/rayap3.jpg
Serangga yang satu ini dapat menjadikan sebuah fobia dan trauma bagi manusia, selain karena usil mereka pun hidup di tempat yang kotor dan lembab. Jika berada di dalam rumah ia adalah perampok, namun sebaliknya jika berada di alam liar. Kecoa dan rayap berfungsi sebagai penjaga kesuburan planet bumi.
Baik kecoa maupun rayap memiliki fungsi sebagai pengurai mahluk-mahluk yang ada di muka bumi seperti pepohonan yang mati, dedaunan yang berserakan di alas hutan. Kehadiran mereka membantu proses pembusukan, yang kemudian diserap oleh tanah sehingga dapat menyuburkan tanaman lainnya. Di kawasan Asia mahluk yang sudah ada sejak 250 juta tahun lalu ini berfungsi sebagai pembunuh hama di perkebunan kapas.

5. Nyamuk
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhB3iSC8FJEMGnIk_V0-rTVTKYLPUojThjmhHxWCEtx-7SaF49piEWE8F3dl1Q7tV9yi4AIGVYTaFudELiJ7i4agzDQpCCRCRSXtecmrzZvBJrCkaZLTDikdQqDn6CRJ-k2YGjC5m73m_4/s1600/AedesAegyptiMosquito.gif
Tentu saja gigitan mereka menyakitkan, bahkan mampu menyebabkan sakit para berkepanjangan seperti deman berdarah, malaria ataupun cikungunya. Bukan gigitan mereka, suara mereka yang mendengung pun membuat kita tidak dapat tidur nyenyak. Dan yang menjadikan mereka sebagai serangga terpenting di planet bumi adalah dengan membuat tidak betah para perambah hutan yang seenaknya mengambil kekayaan hayati. Gigitan mereka menyebabkan demam berdarah dan malaria, sehingga membuat kapok manusia nakal yang mencoba meruntuhkan atap-atap hutan.

6. Kepik (Ladybugs) dan Serangga Taman lainnya

Penggunaan zat kimia pestisida dapat menyebabkan ketidak seimbangan ekosistem yang ada di taman-taman di depan atau belakang rumah. Masih banyak pengusir dan pembunuh hama yang lebih efektif, salah satunya dengan kehadiran ladybug. Serangga terbang yang memiliki warna dan motif cantik ini dapat membunuh hama yang mengganggu pertumbuhan tanaman yang ada di kebun ataupun taman. Ladybug akan membunuh serangga parasit seperti kumbang kecil penghisap batang pohon, setiap harinya ia mampu mengonsumsi 50 ekor parasit kecil tersebut.
Selain ladybug serangga lain yang dapat mengusir dan menjaga populasi hama adalah kumbang pembunuh, serangga yang ditakuti oleh laba-laba, nyamuk, lalat dan larva tawon ataupun lebah besar (hornet). Dan meskipun seekor pembunuh, kedua serangga cantik ini tidak berbahaya bagi manusia. Sehingga kebun dan taman yang subur akan menjaga kelestarian planet bumi dengan kesejukan dan oksigen yang dihasilkannya.

7. Serangga Penyebar Penyakit
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEja06s1OC_D1amvqaCcAXnrDYDZ8yimVhlh66UM3VqJQwp16y6VGL5s6tprR-iJf9V4AYDjNAdXGg9nup2PJqRox-cWgNelXAKLXvi_PX8u6mWygXdGTGX0SpUx0CjnnRZ5FYjPQ7M0kz4/s1600/Lalat+3.jpg
Serangga dari mulai yang berukuran besar hingga kecil besar kemungkinan untuk dapat menyebarkan penyakit di dalam kehidupan manusia. Ratusan tahun yang lalu di Asia dan Eropa terjadi fenomena wabah hitam yang ditularkan oleh kutu. Di barat Sungai Nil, gigitan nyamuk menjadikan kawasan tersebut peternakan virus. Dan hingga saat ini wilayah Afrika masih dihantui penyakit tidur atau Trypanosomiasis yang ditularkan melalui gigitan serangga. Lalat tsetse. Dikabarkan setiap tahun sebanyak 70.000 manusia menderita penyakit tidur.
Penyakit yang dibawa oleh para serangga tadi memberikan pekerjaan rumah bagi para ilmuwan untuk menanggulangi wabah tersebut. Dan selama belum ditemukan obat yang pasti, maka sebuah seleksi alam jika mereka yang mengidap penyakit tersebut meninggal dunia. Namun ada cara yang efektif yakni menggunakan serangga yang sama untuk menekan populasi mereka, baik dengan cara menyebarkan serangga predator ataupun serangga jantan yang mandul.

8. Efek Kupu-Kupu
http://learningfromlives.files.wordpress.com/2012/01/kupu63.jpg
Kehadiran kupu-kupu cukup penting dalam menjaga keutuhan rantai makanan. Ketika dalam fase ulat, maka selain memakan dedaunan dan memburu nyamuk dan serangga terbang lainnya. Dan ketika menjadi kupu-kupu kehadirannya sangat penting bagi para unggas dan reptil sebagai makanan sehari-hari
Kupu-kupu monarki pun memberikan pengetahuan navigasi kepada para ilmuwan. Saat musim panas tiba, kupu-kupu monarki akan terbang menuju kawasan Amerika Utara yang memiliki banyak tanaman sedap. Namun ketika musim gugur tiba, mereka akan menetaskan telur-telur mereka. Dan ketika metamorfosis telah sempurna, monarki generasi baru tersebut akan kembali menuju daratan Meksiko, sebuah tempat yang asing. Padahal sebelumnya induk mereka tidak pernah mengenalkan rute perjalanan, namun monarki generasi baru tersebut sebenarnya berada di tanah nenek moyangnya.

9. Serangga Pembunuh Hewan
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi2zOe3dBBlnwpNKlHBWl67yANxGmeW6oZwu3mmJOUhHk5Q5OeZPCf2aNows40o3K32P4XAXxkMLTuQ9oxfbm86F_jfNxT3IElF9SK0bFqh00jSJ2yy6Mj4wtUdxk0uP1KfwFtVzaVdCjI/s1600/7.jpg
Serangga selain menyebarkan wabah kepada manusia, juga mampu menginfeksi hewan dan membuat mereka mati kesakitan. Akibatnya para peternak dan petani setiap tahunnya harus mengeluarkan biaya tambahan untuk mencegah kehadiran serangga-serangga merugikan di kawasan ternak dan ladangnya. Salah satu serangga yang menyebabkan petani merugi adalah kumbang tanduk panjang Asia (Asian longhorn beetles), kehadirannya dapat menghancurkan panen kebun maple. Maple adalah tanaman yang digunakan untuk membuat sirup di kawasan New England, AS.
Sementara nyamuk dan kutu dapat menyebarkan virus yang dikenal dengan Demam Rift Valley dan Demam Babi Afrika. Virus tersebut dibawa kutu dan nyamuk ke dalam tanaman pakan ternak, hingga kemudian termakan oleh hewan ternak dan menyebar di kalangan manusia. Dan salah satu cara untuk menanganinya adalah dengan menyebarkan serangga predator dengan populasi yang cukup, sehingga populasi serangga pembawa penyakit dapat ditekan. Selain itu ada cara lainnya yakni dengan menginfeksi serangga sejenis yang mengandung anti virus, sehingga serangga pembawa virus itu dapat steril melalui perkawinan.

10. Serangga pun Berperan Dalam Sejarah Manusia
http://gajahkurus.files.wordpress.com/2008/04/belalang_61.jpg
Serangga menjadi mahluk terpenting di muka bumi karena memberikan pelajaran berharga bagi manusia, mahluk besar, memiliki kecerdasan dan akal yang lebih baik di antara mahluk hidup lainnya. Mereka memberikan pelajaran agar manusia tidak serakah dan menjaga kelestarian alam, mulai dari elem rantai makanan yang sederhana.
Dalam sejarah disebutkan bahwa di awal abad ke-20 di kumbang boll weevil bermigrasi dari Amerika Tengah dan Meksiko ke Amerika Serikat, hingga menyebabkan gagal panen bagi para pengusaha perkebunan kapas. Ahli sosiologi menyebutkan bahwa penyebaran kumbang asing di habitat baru, disebabkan oleh migrasi para budak Afro-Amerika. Dan itulah konsekuensi dari perbudakan yang semena-mena terhadap habitat alami dan bisnis kapas di Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar