Minggu, 12 Mei 2013

Dua Balita Ini Dibesarkan Bersama Bayi Cheetah

Terbayang tidak memelihara seekor kucing besar liar yang merupakan hewan buas? Anda harus memberi tepuk tangan pada dua balita yang tumbuh bersama dengan 2 bayi cheetah. Hewan buas yang merupakan pelari tercepat di dunia itu dibesarkan dalam sebuah keluarga manusia sejak bayi. Dua balita usia tiga tahun dan setahun serta dua bayi cheetah saling berbagi mainan dan bermain setiap hari.
Nama balita pemberani ini adalah Malan dan Kayla, mereka bersahabat dan tumbuh dengan dua ekor hewan buas. Orang tua mereka, Kim dan Hein Schoeman membawa dua ekor cheetah yang tidak bisa dibesarkan oleh sang induk. Akhirnya dua hewan buas itu diadopsi untuk dibesarkan hingga waktu yang cukup, lalu suatu saat kelak, mereka akan dilepas kembali ke alam liar di Afrika Selatan.
Hingga waktu itu tiba, Malam dan Kayla menganggap dua cheetah tersebut sebagai teman. Mereka tidak takut sama sekali, mereka sering bermain bersama, bahkan sering memeluk dan mencium mereka bagaikan boneka beruang besar.
"Saya selalu memanaskan susu untuk anak-anak saya dan menghangatkan susu untuk cheetah. Saya memastikan bahwa mereka semua dapat makanan," ujar sang ibu. "Mereka (cheetah) dekat dengan kami karena mereka tidak memiliki ibu dan mereka sudah menjadi bagian dari keluarga kami, saya sering tidur dengan cheetah dan anak-anak di ranjang,"
Walaupun anak-anaknya tumbuh dengan hewan buas, Kim tidak khawatir. "Anak-anak melihat hal ini sebagai sesuatu yang normal. Tidak ada bedanya mereka memperlakukan anjing atau cheetah. Mereka saling berpelukan layaknya teddy bear raksasa."
Keakraban Malan dan Kayla tetap kuat walaupun dua cheetah tersebut sudah memiliki kandang di taman belakang. Kim dan suaminya juga mengajarkan anak-anak mereka bagaimana cara bermain yang aman bersama cheetah. Meskipun masih balita, Malan dan Kayla mengerti dan sejauh ini tidak pernah mengalami hal-hal tidak menyenangkan.
Kalau Anda harus merawat hewan buas seperti ini, apakah Anda berani?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar