Kamis, 19 Juli 2012

Yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Saat Sakit Kepala

img  
Sakit kepala adalah keluhan yang umum dijumpai oleh sebagian besar masyarakat. Meski sering dianggap sepele, tapi hal ini bisa mengganggu aktivitas. Ketahui apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat sakit kepala.

Salah satu pemicu sakit kepala yang paling umum adalah akibat stres yang bisa disebabkan oleh banyaknya pikiran, tekanan dari pekerjaan yang dilakukan atau adanya masalah dalam keluarga, seperti dikutip dari MayoClinic, Selasa (24/4/2012).

Untuk mengurangi gejala sakit kepala yang muncul, sebaiknya ketahui apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat terkena sakit kepala yaitu:

Yang sebaiknya dilakukan
1. Mengonsumsi makanan seimbang. Pastikan untuk mengonsumsi nutrisi yang bisa mencegah sakit kepala seperti magnesium (mineral yang ditemukan dalam makanan seperti ikan, biji-bijian dan alpukat), kalsium, riboflavin dan vitamin B2.
2. Mengompres es di kening untuk menyempitkan pembuluh darah yang bengkak dan meredakan sakit kepala akibat tegang. Jika sakit kepala akibat sinus, maka cobalah kompres hangat selama 15 menit sebanyak 3-4 kali sehari.
3. Hindari lampu yang terlalu terang atau berkedip, bahkan layar televisi atau komputer bisa menyebabkan masalah. Jika sakit terus berlanjut, beristirahatlah dan hindari monitor komputer untuk sementara.
4. Mengambil napas lebih dalam. Pernapasan diafragma atau perut bisa membantu orang jadi rileks, mengurangi ketegangan dan membawa lebih banyak oksigen ke sel darah. Berbaringlah dengan 1 tangan di atas perut dan tarik napas dalam-dalam, tangan harus bergerak naik turun setiap napas.
5. Memijat leher dan bahu untuk meredakan ketegangan, bisa dilakukan sendiri atau meminta bantuan teman atau terapis pijat profesional.
6. Melakukan peregangan minimal 5 menit sehari untuk meningkatkan fleksibilitas dan meminimalkan otot yang tegang. Mulailah dengan kaki, pergelangan kaki lalu naik ke lengan, badan, leher, bahu dan wajah.
7. Olahraga secara teratur untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan aliran darah. Selain membantu jantung, otak juga melepaskan endorfin yang bisa mempengaruhi suasana hati dan mengurangi nyeri sakit kepala.
8. Menulis di buku harian mengenai sakit yang dirasakan. Catat kapan sakit kepala dimulai, bagaimana rasanya, makanan apa yang dikonsumsi hari itu dan ada peristiwa apa yang mungkin memicu rasa sakit.

Yang sebaiknya tidak dilakukan
1. Jangan melewatkan makan karena otak sangat tergantung pada glukosa agar berfungsi. Jagalah kadar gula darah tetap stabil dengan makan secara teratur.
2. Hindari makanan yang mengandung asam amino tyramine karena diduga memicu migrain akibat pembuluh darah yang mengerut lalu mengembang. Makanan ini seperti daging, cokelat atau hot dog.
3. Jangan mengonsumsi aspirin atau obat penghilang nyeri yang terlalu banyak. Hal ini karena bisa membuat orang ketergantungan dengan obat ini, jika sakitnya sudah hilang maka ia akan muncul lagi dengan lebih intens.
4. Jangan mengurangi waktu tidur, karena kelelahan berlebihan adalah pemicu utama ketegangan dan sakit migrain.
5. Jangan tidur tengkurap atau posisi aneh lain yang bisa menyebabkan otot-otot di leher berkontraksi dan memicu sakit kepala. Jika memungkinkan, tidurlah terlentang atau miring.
6. Jangan bekerja terlalu berlebihan. Saat sakit kepala datang maka kurangi beban kerja dan berikan tubuh waktu untuk istirahat.
7. Jangan berasumsi semua herbal aman, karena ada herbal tertentu yang berbahaya jika digunakan secara tidak tepat, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu.
8. Jangan menunda ke dokter terlebih jika sakit kepalanya sudah lebih dari 3 kali dalam 1 minggu, sakit kepala yang cukup parah sehingga perlu obat, sakit kepala yang disertai leher kaku atau demam, sesak napas, pusing, bicara cadel serta mengantuk yang bisa jadi gejala penyakit serius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar