Sabtu, 14 Juli 2012

Waktu Terbaik untuk Kelahiran Kembar adalah 37 Minggu

img  
 Studi baru menunjukkan bahwa idealnya, seorang wanita yang memiliki kehamilan kembar akan terhindar dari risiko kesehatan pada bayinya kelak jika memiliki usia kehamilan 37 minggu.

Peneliti mempelajari 235 wanita dengan kehamilan kembar di Australia, Selandia Baru dan Italia, kemudian ditemukan bahwa bayi kembar akan lebih aman jika lahir dari wanita yang termasuk dalam kelompok kelahiran dini yaitu sekitar 37 minggu dibandingkan wanita dengan usia kelahiran standar yaitu 38 minggu atau lebih.

"Bayi yang lahir dari kehamilan kembar diakui berisiko terhadap masalah selama kehamilan, terutama melambatnya laju pertumbuhan pada salah satu bayi atau bahkan keduanya," kata Jodie Dodd, pemimpin studi dan profesor dari University of Adelaide Robinson Institute, seperti dilansir dari health.india, Senin (18/6/2012).

Melambatnya tingkat pertumbuhan tersebut dapat mengakibatkan berat badan lahir yang rendah dan berhubungan dengan meningkatnya kebutuhan perawatan neonatal dalam jangka pendek di rumah sakit.

Selain itu juga dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan di kemudian hari, termasuk penyakit jantung dan diabetes. Ada juga risiko lahir mati pada salah satu atau kedua bayi kembar.

"Ini sebabnya para peneliti mempelajari waktu yang optimal untuk kelahiran kembar. Tim peneliti menemukan bahwa kelahiran pada usia kehamilan 37 minggu dikaitkan dengan penurunan yang signifikan terhadap risiko morbiditas serius pada bayi," kata Dodd.

Tim peneliti juga menyatakan bahwa induksi persalinan pada kehamilan kembar usia 37 minggu tidak meningkatkan komplikasi yang berhubungan dengan ketidakdewasaan. Tetapi dalam praktek klinisnya, belum ada kepastian tentang waktu optimal untuk kelahiran kembar.

"Kami berharap studi ini dapat membantu dokter membuat rekomendasi untuk wanita dengan kehamilan kembar yang sehat untuk mengurangi risiko komplikasi saat lahir," tambah Dodd.

Penelitian tersebut kemudian diterbitkan dalam British Journal of Obstetric & Gynecology.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar