Kamis, 19 Juli 2012

Perempuan Lebih Sering Kena Migrain

 
Tiga dari empat orang yang mengalami migrain atau sakit kepala sebelah adalah perempuan. Kenapa perempuan lebh sering kena migrain ketimbang laki-laki?

Migrain adalah sakit bagian kepala yang biasanya ditandai dengan peringatan sensorik seperti titik-titik buta, mual, muntah dan peningkatan sensitifitas suara dan cahaya. Rasa sakit pada migrain bisa terjadi dalam beberapa jam saja namun ada juga yang sampai berhari-hari.

Migrain yang terjadi pada wanita seperti dilansir womenhealth, Kamis (30/7/2009) umumnya pada usia 20 sampai 45 tahun. Bahkan ada yang kena migrain ketika mulai haid dan masa menopause.

Para ahli menyebutkan ada hubungan antara migrain dan fluktuasi hormon estrogen perempuan. Perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral juga lebih sering mengalami migrain.

Kehidupan perempuan yang beragam mulai dari lingkungan kerja, keluarga, dan kewajiban sosial diduga bisa menjadi pemicunya. Faktor-faktor ini membuat sulit bagi wanita untuk memenuhi peran dia di tempat kerja dan di rumah ketika serangan migrain muncul.

Sakit kepala migrain disebabkan oleh kombinasi dari pembesaran pembuluh darah dan melepaskan zat-zat kimia dari sel-sel saraf yang melilit sekitar pembuluh darah tersebut.

Selama sakit kepala, arteri membesar yang terletak pada bagian luar tengkorak di bawah kulit pelipis. Ini yang menyebabkan zat kimia dilepaskan yang mengakibatkan radang, sakit kepala dan pembesaran arteri, seperti dikutip dari Medicalnewstoday.

Migrain menyebabkan sistem saraf merespon mual, muntah dan diare. Respons lainnya akan berpengaruh ke usus kecil yang akan mempengaruhi penyerapan makanan, menurunkan sirkulasi darah yang menyebabkan tangan dan kaki menjadi dingin serta meningkatkan sensitifitas terhadap cahaya dan suara.

Ada beberapa pemicu yang potensial menimbulkan migrain yaitu: reaksi dari alergi, suara keras, cahaya terlalu terang, stres emosional dan fisik, perubahan pola tidur atau tidur yang tidak teratur, terkena asap rokok, melewatkan makan atau berpuasa, alkohol, sirkulasi menstruasi yang tidak teratur, hormon yang fluktuatif selama menopause, makanan yang mengandung tyramine seperti anggur merah, hati ayam, ikan asap, beberapa kacang-kacangan, monosodium glutamat (MSG) serta makanan yang mengandung nitrat seperti lemak babi, hot dog dan semacam sosis.

The Internasional Headache Society merekomendasikan 'rumus 5, 4, 3, 2, 1' untuk mendiagnosis apakah Anda terkena migrain yaitu:
  1. Terjadi 5 kali atau lebih serangan.
  2. Durasinya bisa 4 jam sampai 3 hari.
  3. Setidaknya ada 2 daerah sepihak yang mengalami sakit, membuat keadaan memburuk atau menghambat aktifitas.
  4. Minimal ada 1 gejala tambahan seperti mual, muntah, sensitif suara dan cahaya.
Untuk mendiagnosisnya bisa dilakukan beberapa tes seperti electroencephal computed tomography (CT), magnetic resonance imaging (MRI) untuk mengetahui penyebabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar