Sabtu, 14 Juli 2012

Inilah 3 Komplikasi Serius yang Sering Dialami Wanita Hamil di Indonesia

img  
Angka kematian ibu hamil di Indonesia masih dikatakan cukup tinggi dan belum mengalami perbaikan selama beberapa tahun terakhir.

Tak ayal, kondisi ini memicu pertanyaan mengenai apa saja yang menjadi penyebab sulitnya menekan angka kematian ibu melahirkan.

Salah satu penyakit yang banyak memicu kematian ibu hamil di Indonesia adalah komplikasi persalinan. Karena bidan hanya diperbolehkan menangani persalinan normal, maka persalinan tak normal harus dirujuk ke dokter spesialis. Bahkan jika kasusnya parah, harus mendapat penanganan serius.

"Kompetensi bidan itu menangani persalinan normal. Sedangkan pada ibu hamil, ada bekas operasi saja itu sudah dianggap bukan persalinan normal dan tidak boleh ditangani bidan. Sebab jika nanti ada kesalahan dan terlambat ditangani bisa berbahaya. Pengenalan faktor risiko itu yang diharapkan ada pada bidan," kata dr Ali Sungkar, SpOG, dari divisi fetomaternal RSCM saat diwawancarai dalam acara Workshop Nasional Pelayanan Kebidanan yang diselenggarakan Kementerian Kesehatan RI, Selasa (15/5/2012).

Bayi yang dilahirkan tidak secara normal harus ditangani dokter sebab risikonya bisa memburuk menjadi perdarahan, kejang, dan lain-lain.

Menurut dr Ali, penyebab kematian ibu di Indonesia sampai saat ini tidak beranjak dari 3 hal, yaitu kematian karena perdarahan, infeksi dan preeklampsia.

1. Perdarahan
Perdarahan sebelum, sewaktu, dan sesudah bersalin adalah kelainan yang berbahaya dan mengancam ibu.

Perdarahan pada kehamilan harus selalu dianggap sebagai kelainan yang berbahaya. Penyebabnya bisa karena ari-arinya tertinggal atau menutup jalan lahir.

2. Infeksi kehamilan
Infeksi bisa disebabkan oleh ketuban pecah lalu terjadi infeksi yang mengancam keselamatan ibu dan bayinya

3.Preeklampsia
Preeklampsia adalah suatu kondisi yang ditandai dengan meningkatnya tekanan darah dan diikuti oleh peningkatan kadar protein di dalam urine. Ibu hamil juga akan mengalami pembengkakan pada kaki dan tangan.

Eklampsia merupakan kondisi lanjutan dari preeklampsia yang tidak teratasi dengan baik. Selain mengalami gejala preeklampsia, ibu hamil juga mengalami kejang-kejang. Eklampsia dapat menyebabkan koma atau bahkan kematian baik sebelum, saat atau setelah melahirkan.

Menurut dr Ali, penyebab lain kematian ibu melahirkan memang ada banyak, tapi persentasenya tidak sebesar 3 faktor di atas.

"Bidan itu menangani 80% kasus persalinan yang normal. 20% sisanya bisa disebabkan oleh kelahiran yang tidak normal, misalnya ari-ari menutupi jalan lahir, bayinya melintang atau sungsang dan ada penyakit. Itu juga bisa menyebabkan risiko pada keselamatan ibu dan bayi," pungkas dr Ali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar