Sabtu, 14 Juli 2012

Hamil Saat Sedang Diet Bikin Bayi Lahir Obesitas

imgSaat merencanakan kehamilan, sebaiknya perempuan harus memperhatikan pola makan dan jangan melakukan diet berlebihan. Studi baru menunjukkan bahwa perempuan yang hamil saat sedang diet bisa membuat bayi menjadi obesitas (kegemukan) dan berisiko menderita diabetes di kemudian hari.

Para ilmuwan di University of Manchester menemukan bahwa ibu yang hamil saat sedang menjalani diet dapat menyebabkan perubahan DNA pada otak janin dalam rahim.

Studi ini dilakukan terhadap domba betina, namun ilmuwan menegaskan bahwa temuan ini bisa berlaku pada manusia. Temuan ini juga bisa menjelaskan mengapa bayi kembar lebih mungkin menderita diabetes tipe 2 di usia dewasa.

Studi ini meneliti kehamilan kembar pada domba serta kehamilan induk domna yang menerima lebih sedikit makanan saat masa konsesi (pembuahan). Peneliti kemudian melihat jaringan otak anak domba yang belum lahir untuk melihat apakah ada perubahan dalam struktur DNA.

"Kami menemukan bahwa anak-anak domba kembar yang belum lahir memiliki perubahan struktur DNA di wilayah otak yang mengatur asupan makanan dan glukosa yang menghasilkan peluang peningkatan diabetes di masa dewasa," jelas pemimpin studi Anne White, seperti dilansir Dailymail, Rabu (4/4/2012).

Menurut Anne, temuan ini menunjukkan alasan mengapa anak kembar lebih mungkin menderita diabetes. Selain itu juga menunjukkan bahwa ibu yang tidak mendapatkan cukup makanan pada masa pembuahan mungkin memiliki anak yang tumbuh dengan peningkatan risiko diabetes.

Para peneliti percaya bahwa temuan ini relevan dengan manusia, karena peneliti mengungkapkan cara non-genetik atau 'epigenetik', di mana DNA keturunan dapat diubah.

"Studi kami penting karena menunjukkan bahwa faktor-faktor di otak dapat diubah oleh mekanisme non-keturunan dan ini menghasilkan perubahan dalam tubuh, yang bisa membuat orang gemuk," tambah Anne.

Hal ini ditekankan karena diet pada perempuan muda sangat umum dan dapat terjadi pada perempuan yang mungkin tidak tahu bahwa hamil.

Hasil studi ini sudah dipublikasikan dalam Journal of the Federation of American Societies for Experimental Biology.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar