Sabtu, 14 Juli 2012

6 Langkah Menghindari Paparan Racun Selama Kehamilan

img
Menjaga kehamilan yang sehat tidak hanya dapat dilakukan dengan mengambil vitamin, makan dengan gizi seimbang dan olahraga yang teratur. Anda juga perlu memastikan bahwa kehamilan Anda terhindar dari paparan racun yang berbahaya bagi janin.

Berikut hal yang dapat Anda lakukan untuk menghindari paparan racun selama masa kehamilan, seperti dilansir ivillage, Selasa (10/7/2012) antara lain:

1. Hindari jenis ikan yang mengandung merkuri

Ikan merupakan sumber asam lemak omega-3, vitamin B dan protein yang sangat sehat untuk calon ibu dan bayi. Sayangnya, beberapa ikan juga bisa mengandung merkuri, bahan kimia yang sering digunakan dalam industri.

Menurut American Academy of Pediatrics (AAP) mengonsumsi merkuri terlalu banyak dapat menyebabkan masalah neurologis. Itu sebabnya FDA menyarankan kepada wanita hamil dan ibu menyusui untuk menghindari makanan yang sarat merkuri seperti ikan marlin, hiu, ikan kembung dan ikan tuna.

Anda juga disarankan untuk mengurangi konsumsi ikan tersebut agar tidak lebih dari 6 ons per bulan. Sebaliknya Anda perlu mengonsumsi jenis ikan yang rendah merkuri seperti ikan rendah merkuri, seperti tiram, ikan teri, ikan salmon, sarden, ikan nila, kerang, udang, cumi, lele dan kepiting.

2. Hindari penggunaan pestisida

Pestisida yang digunakan untuk membunuh serangga dan tikus mengandung bahan kimia yang berbahaya selama kehamilan, karena dapat menyebabkan keguguran, kelahiran prematur, berat lahir rendah, cacat lahir dan keterbelakangan mental.

Hindari penggunaan pestisida dan insektisida di rumah Anda terutama selama trimester pertama kehamilan, dimana pada masa ini tabung saraf dan sistem saraf bayi mulai berkembang. Jika Anda perlu membasmi hama, gunakan bahan yang lebih alami dan tidak berbahaya.

3. Kelola penggunaan barang-barang yang terbuat dari plastik

Plastik terbuat dari phthalates dan bisphenol A (BPA). Penelitian telah menunjukkan bahwa kontak dengan bahan kimia ini mungkin berbahaya selama kehamilan. Bahkan, paparan BPA terhadap kehamilan telah dikaitkan dengan masalah perilaku pada anak, menurut sebuah studi pada tahun 2011 dalam jurnal Pediatrics.

Sementara negara-negara Uni-Eropa dan Kanada telah melarang penggunaan BPA dalam botol bayi. Untuk membantu melindungi Anda dan bayi yang belum lahir, periksa peralatan plastik di rumah Anda, apakah memiliki tanda segitiga daur ulang.

Jika di dalam segitiga daur ulang tersebut terdapat angka 3, 6 atau 7, hindari menggunakannya ke dalam microwave karena bahan kimia daklam plastik jenis tersebut dapat larut dalam makanan ketika plastik dipanaskan.

4. Batasi konsumsi makanan dan minuman kaleng

Wanita hamil harus membatasi asupan makanan dan minuman yang dikemas dalam kaleng, karena sebagian besar dilapisi dengan resin epoxy yang dibuat dengan BPA. Menurut laporan pada tahun 2010, sekitar 92 persen makanan dari kaleng logam terkontaminasi oleh BPA.

5. Konsumsi makanan organik

Wanita hamil harus mengikuti pola makan yang kaya buah dan sayuran. Tetapi kebanyakan buah dan sayuran dikembangkan oleh petani dengan menggunakan pestisida.

Untuk menurunkan paparan kimia dalam sayuran dan buah-buahan, belilah yang organik. Buah dan sayur seperti apel, seledri, stroberi, persik, bayam, jeruk, anggur, paprika manis, kentang, selada dan kubis sangat baik untuk memenuhi kebutuhan vitamin ketika hamil.

6. Kurangi penggunaan wewangian

Menurut Environmental Working Group, zat yang terkandung dalam wewangian dapat mengganggu hormon dan termasuk alergen yang paling umum. Gunakan produk yang diberi label bebas pewangi, karena hal ini berarti mengandung bahan kimia yang lebih sedikit.
Sumber!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar