Sabtu, 09 Juni 2012

Kuning Telur Membuat Kolesterol Naik, Fakta atau Mitos?



 Ada banyak mitos yang berdear mengenai makanan yang dikonsumsi tiap harinya. Ada beberapa makanan dengan reputasi buruk dan baik namun tak sesuai kenyataan. Berikut empat mitos tersebut, seperti yang dikutip dari Huffingtonpost.

1. Keju tidak baik bagi kesehatan
Jawabannya tergantung dari keju jenis apa yang Anda konsumsi. Ada keju kemasan, keju olahan, dan ada juga keju Eropa dan keju tradisional dari sapi pemakan rumput. Keju Eropa atau keju tradisional dari sapi yang memakan rumput memiliki kadar lemak omega-3 (anti-inflamasi) yang lebih tinggi yang baik untuk Anda.

Keju merupakan sumber protein dan kalsium yang baik. Tetapi, keju yang dihasilkan dari sapi yang diberi hormon pertumbuhan dan antibiotik, malah dapat mengganggu kesehatan. Sesuai dengan mitos, keju ini sebaiknya dihindari.

2. Telur membuat kolesterol Anda naik
Yang menarik dari mitos ini adalah banyak orang menghindari makan kuning telur telur, tetapi tetap memakan kue kering kemasan. Penelitian jangka panjang tidak menemukan hubungan antara konsumsi telur dan penyakit jantung.

Penelitian menemukan bahwa lemak trans yang digunakan untuk memperpanjang jangka waktu makanan, memiliki hubungan dengan penyakit jantung. Jadi, kuning telur jelas lebih baik ketimbag kue-kue dalam kemasan. Kuning telur merupakan sumber antioksidan lutein yang dapat menurunkan respon peradangan tertentu dalam tubuh.

3. Minum jus itu sehat
Jus tidak selalu sehat bagi tubuh. Para ahli mengatakan, kandungan gula dalam jus buah sama dengan jumlah gula dalam segelas minuman soda. Dr. Charles Billington, seorang peneliti obesitas di University of Minnesota, menyatakan bahwa jus "sama saja seperti air gula". Coba hitung berapa banyak jeruk atau apel yang harus Anda olah untuk mendapatkan segelas jus. Anda sama saja meminum semua gula dari buah namun minus serat. Agar mendapatkan manfaat penuh dari jus buah, jangan gunakan juicer melainkan blender. Minumlah jus beserta ampasnya, jangan hanya sarinya.

4. Hindari alpukat karena mengandung terlalu banyak lemak
Alpukat memang memiliki banyak lemak, tetapi itu adalah jenis lemak tak jenuh tunggal yang sehat. Alpukat merupakan makanan yang harus dimasukkan dalam menu diet harian Anda. Makan alpukat dapat membantu meningkatkan HDL, membantu menurunkan potensi penyakit jantung dengan cara menyingkirkan kolesterol jahat.

Selain membantu diet, lemak sehat juga membantu kulit dan rambut tetap sehat dan indah, memberikan pelumas yang memadai bagi usus untuk membantu pencernaan dan penyerapan, serta membantu memproduksi hormon-hormon yang penting untuk memproduksi hormon seks (http://wolipop.detik.com).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar