Kamis, 17 Januari 2013

Manfaat Buah Karamunting

Walau nampak kurang menarik, Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa atau Ochthocharis bornensis Bl), ternyata mempunyai beberapa khasiat. Dibeberapa daerah dikenal dengan nama yang berbeda, di Pekanbaru disebut dengan Kalamunting, di Sumatera Utara dikenal dengan nama Haramonting (untuk daerah pesisir pantai barat Sumatera Utara, tepatnya di Natal disebut dengan Kamuntieng) dan di Jawa Barat dikenal dengan nama Harendong Sabrang. Sedangkan di daerah, Karamunting dapat kita temui di hampir setiap lahan kosong berpasir.

Karamunting tumbuh seperti semak-semak. Menjelang matang, warna buah yang semula berwarna hijau menjadi merah kecokelatan sampai hitam dan bisa dikosumsi.

Di daerah pegunungan Himalaya, tanaman Karamunting digunakan dan dipercaya sebagai pagar pemutus api jika terjadi kebakaran hutan. Di Vietnam, buah Karamunting digunakan untuk menghasilkan minuman berakohol sejenis minuman anggur yang disebut dengan “ru’qu sim”. Sedangkan di Hawaii, Karamunting dianggap sebagai gulma atau semak pengganggu yang perlu dibasmi.

Di Indonesia, selain sebagai obat, kandungan “tannin” didalam akar Karamunting atau zat warna Karamunting digunakan sebagai pewarna hitam dan telah digunakan untuk menghitamkan gigi dan alis. 

Secara farmakologi, Karamunting mempunyai 3 manfaat:
1. Hemostasia
Buah Karamunting menunjukkan efek hemostatik dalam saluran pencernaan bagian atas dan melawan Metrorrhagia penyebab pendarahan pada wanita. Akar Karamunting juga bisa meningkatkan jumlah trombosit, meningkatkan tingkat fibrinogen, dan otot kontrak pembuluh darah halus.

Buah Karamunting2. Efek adaptif
Buah Karamunting meningkatkan tingkat hemoglobin dan jumlah sel darah merah. Hal ini juga meningkatkan antianoxic, rasa dingin dan kemampuan melawan kelelahan organisme.

3. Anti-bakteri
Dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa buah Karamunting dan ekstrak akar menghambat Staphylococcus aureus penyebab nanah. Karamunting juga menghambat E. coli dan Staphylococcus aureus.

Karamunting sendiri sudah diteliti secara luas, diantaranya oleh Universitas Pertanian China Selatan di RRC, Universitas Groningen di Belanda, Universitas Prince Songkla di Thailand, Institut Teknologi Bandung di Bandung dan Universitas Andalas di Padang -dua universitas terakhir berasal dari Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar